Teruntuk, Wiwi.
Malino, July'18
~ yus & wiwi ~
Rasanya baru kemarin aku menulis surat terakhirku untuknya. Surat yang harusnya kuisi dengan kegembiraan di hari bahagianya namun yang kulakukan hanya membuatnya menangis. Sebenarnya aku sudah lupa betul apa yang kutulis pada surat itu akan tetapi impact akibat surat tersebut benar-benar membekas dan membuatku rindu dengan hadir, gurau dan tawanya.
Nurul Pratiwi namanya. Gadis yang awalnya kukira tak akan pernah bisa kudekati karena kepribadiannya yang khas. Sedikit tomboy, dan parah cueknya. Namun, ada ada saja cara Allah mempertemukan kami. Sebelumnya kami memang pernah dekat karena tugas kelompok, namun kedekatan itu menguap seiring dengan bubarnya kelompok belajar tersebut. Tepat di tahun keduaku belajar di kampus, kami akhirnya dipertemukan dalam sebuah halaqoh tarbiyah dan dia 'terpaksa' harus menjadi naqibah dalam liqo' tersebut.
Karena liqo' inilah, persahabatan kami mulai terajut. Pergi-pulang kampus, pergi-pulang tarbiyah atau meskam (mesjid kampus), pergi-pulang kajian selalu bersama-sama. Juga karena beban 'naqibah' itulah Alhamdulillah hatinya dipenuhi dengan nama Allah dan rasul-Nya. Aku sangat ingat momen dimana awal-awal tarbiyah. Dia selalu saja mengeluh padaku dan berkali-kali memintaku untuk menggantikan posisinya sebagai naqibah. Namun aku tak pernah menyetujui pintanya karena aku tahu dia akan lari dari halaqoh ini apabila dia sudah tidak punya beban lagi. Akhirnya ia terus bertahan. Yah beginilah hidayah Allah menyapa orang-orang yang berani menjemputnya.
Sungguh ada banyak hal yang sangat kusukai darinya. Aku sangat ingat, dari pertama hingga akhir pertemuan tarbiyah kami, tak pernah sekalipun lingkaran itu kosong dari kehadirannya. Semangatnya menuntut ilmu sungguh sangat besar. Belum lagi semangatnya dalam menghafalkan Al-Qur'an. Semoga Allah menjaga hafalannya. Aamiin.
Tanpa terasa, sudah sepuluh bulan lamanya semenjak pertemuan terakhir kami. Hah, aku sungguh merindukan bebalnya ketika aku nasehati, ocehnya ketika menasehatiku, tawanya ketika mendengar ceritaku, dan hatinya yang selalu baik menaktrirku XD
Malam itu, dia tiba-tiba saja mengirimkanku pesan.
Aku sedikit berdelik, karena tak biasanya ia mengirimkan teks yang panjang.
Wiwi..
Jazakillahu khoir untuk persahabatan ini♡
Semoga tak hanya di dunia,
pun di akhirat kita bisa merajutnya lagi
Tetaplah istiqomah
Semoga Allah senantiasa menjagamu♡
Komentar
Posting Komentar