Hatiku Selembar Daun

Karena puisi Eyang bertajuk 'Hatiku Selembar Daun';

Aku jadi enggan membersihkan halaman

Kubiarkan mereka kering kemudian melapuk

Agar saat aku kembali,

kudapati mereka telah menjadi bagian dari tanah

Begitu pula perasaan ini

Akan kubiarkan mereka mengendap ke palung hati

Agar saat aku kembali teringat wajahnya

Tak ada lagi debaran-debaran yang risih

Aku mau semuanya menjadi terbiasa

Hingga tiba suatu hari

Saat kuintip celah hatiku

Tak lagi ada namanya yang nampak

Aku harus terbiasa

Sebab aku mahu beranjak pergi

Tak perlu ada ucapan selamat tinggal

Karena memang tak pernah ada satu kali pun,

ia berucap selamat datang.

Komentar

Postingan Populer