Stop or still walking?
Aku mencari, berkelana, mencoba mencari arti dari sebuah kenyamanan.
Namun, di tengah perjalananku, aku terhenti.
Langkahku tercegat oleh sosok asing.
Tenang saja, dia makhluk yang sama sepertiku.
Tapi dia berbeda, dia spesial bagiku.
Sayangnya, aku tak berada pada derajat yang sama dengannya.
Dia hampir mendekati sempurna, sedang aku jauh dari kata itu.
Sialnya, kenyamanan yang kucari terlanjur kudapatkan darinya.
Jadi, apa yang harus kulakukan?
Berhenti atau jalan lagi?
Komentar
Posting Komentar